Tribunpagi, LAMPUNG UTARA - Anggaran desa Tulung Balak kecamatan Tanjung Raja berupa Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) mulai tahun 2020 kebelakang dinilai kurang transparan.
Dengan dugaan ketidak transparanannya dalam pengelolaan seperti yang di atur dalam Informasi Publik Berdasarkan UU no 14 Tahun 2008. Hendra kepala desa Tulung Balak kuat dugaan telah melakukan tindakan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
Bagaimana tidak, viral pemberitaan sebelumnya terkait perealisasin anggaran baik yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD) dalam program yang di pecah oleh pemerintahan desa Tulung Balak dalam beberapa kegiatan hingga kini yang bersangkutan terkesan mangkir dari konfirmasi media.
Foto : BUMDes berupa BRI Link dan kolam ikan, pemancingan desa Tulung Balak. |
Pasalnya saat di sambangi kedesa setempat, baik di kantor dan kediamannya untuk mengkonfirmasi terkait kegiatan yang ada di desa Tulung Balak yang hingga kini masih viral. Namun Hendra selaku kepala desa masih belum dapat di jumpai meski dihubungi melalui saluran telepon pribadi miliknya 28 September 2021.
Sementara soal yang masih menjadi pertanyaan merupakan kegiatan PKK,kegiatan karang taruna yang diketahui tidak ada kegiatan. Juga badan usaha milik desa (Bumdes) Tulung Balak diduga sepenuhnya dikelola secara pribadi.
Kemudian dugaan pada Bumdes berupa BRI link seluruh uang didalamnya di pegang oleh Kades secara pribadi pula. Terkait insentif, terhadap informasi pemotongan insentif perangkat desa yang dilakukan kades mulai dari Sekdes sampai Kadus dengan jumlah bervariasi.
Foto: Salahsatu bangunan yang diduga berupa bangunan (SPALDS) tahun 2021 yang masih berjalan, dengan di ketahui Maman sebagai ketua KSM desa Tulung Balak. |
Bukan hanya itu saja pertanyaan terkait mengapa papan informasi pada pembangunan yang dimaksud pada desa Tulung Balak tidak terpasang. Bahkan musyawarah desa hanya mengundang orang-orang yang hanya pro dengan kades, masih di pertanyakan.
Kemudian kini, diketahui pada desa Tulung Balak terdapat program pembangunan berupa Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Setempat (SPALDS) dengan pagu anggaran kurang lebih 536 juta, dan Sistem Penyediaan Air Minum Jaringan Perpipaan (SPAM JP) dengan pagu anggaran yang juga diketahui berjumlah sebesar 322 juta rupiah dengan diketuai oleh Maman sekertaris desa selaku ketua kelompok swadaya masyarakat (KSM) program masih dalam tahap pembangunan.
Hingga berita ini ditayangkan Hedra selaku kepala desa dan Maman selaku sekertaris berikut ketua KSM pada desa Tulung Balak masih belum dapat dikonfirmasi. (Tim Investigasi)