Tribunpagi.co.id - Tanggamus--- Seakan tak ada habis nya pihak sekolah gasak bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) kini giliran Sekolah Madrasah Iftidaiyah Kecamatan Limau Kabupaten Tanggamus, diduga dengan sengaja memotong dana PIP siswa setempat.
Merasa dirugikan oleh pihak sekolah salah satu wali siswa menceritakan kepada awak media terkait pemotongan Bantuan PIP atas nama anaknya, Sejak tahun 2018 sampai tahun 2021 Anaknya mendapatkan bantuan dari pemerintah melalui program Indonesia pintar (PIP). Tapi ia sangat menyayangkan karena anak nya baru menerima PIP di tahun 2021 lalu.
Menurut wali siswa yang enggan menyebutkan namanya. semenjak anak nya menjadi peserta Program Indonesia Pintar (PIP) pada tahun 2018 lalu baru pada tahun 2021 lah anaknya menerima bantuan tersebut, "Ada bantuan yang di terima oleh anak saya sebesar Rp 1.350.000 Satu juta Tiga ratus Lima puluh ribu rupiah itu pun yang menyerahkan pihak sekolah"
ia Juga Menjelaskan bahwa anaknya menjadi peserta Program Indonesia Pintar (PIP) dari tahun 2018 dan buku rekening nya di pegang pihak sekolah. Tapi baru menerima bantuan PIP itu baru di tahun 2021.
Setelah anaknya menerima uang PIP itu sebesar RP 1.350.000 Lalu di mintai lagi oleh pihak sekolah sebesar Rp 350.000 dengan alasan untuk ibu Narti
"Waktu itu Saya dapet 1.350.000, Satu Juta Tiga Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah,Lalu di mintai lagi 350.000. jadi saya dapet 1.000.000 yang 350 nya di pinta secara terus terang buat ibu narti katanya 300. yaudah,Saya kasihin aja." terang wali murid.
Sementara saat awak media menemui Ibu Narti/Kepala sekolah Di kediaman nya, Ia menerangkan bahwa Hal tersebut benar,Dan itu bukan pihak sekolah yang meminta,Melainkan wali murid lah yang memberikan sebagai tanda terimakasih atau biaya transportasi pihak sekolah yang sudah mencairkan bantuan tersebut.
Secara langsung Narti menerangkan bahwa Pemberian tersebut atas dasar saking bungah nya KPM PIP yang mendapatkan bantuan
"Bukan artian saya memotong, karena mungkin saking bungah nya karna waktu itu puasa,Maka nya mereka memberikan uang transportasi tanda terimakasih,Masa kita tolak." Terangnya
Di sela sela konfirmasi Narti mengajak awak media untuk mengumpulkan wali murid untuk mempertanyakan biar ada kejelasan, Bahwa tidak semua wali murid memberi 300.000,Berparian bang,Ada yang 100.000 ada juga yang 150.000. Dan itu bukan pihak sekolah yang meminta,Melainkan wali murid lah yang memberi.
"Kalo saya pribadi mau cari duit,itu bukan apa apa nya. Saya berani temukan orang tua siapa sih yang kayak gitu,Karena saya udah menganggap itu keluarga. Lagian dana segitu gak saya makan,Melainkan saya belikan papan tulis,Bendera. Karena kalo mau dari dana bos,Itu gak cukup."
Ungkapnya (Mansyah/Aji)