-->
Tribunpagi.com

Berita terupdate dan berimbang

  • Jelajahi

    Copyright © Tribunpagi.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    settia

    Iklan

    Badut badut di seberang gedung DPRD Pemalang

    30/05/22, Mei 30, 2022 WIB Last Updated 2022-05-30T07:57:23Z


     

    Tribunpagi, pemalang,-  Siang itu udara panas di perempatan Lampu merah Gandulan , dekat dengan gedung DPRD Pemalang , sangat menyengat bagi para Pengguna jalan, atau Pejalan kaki , buat para pengais rejeki di Lampu merah Gandulan , seperti Pedagang asongan , penjual jasa lap kaca mobil , pengamen hal panas tersebut sudah tidak pernah di rasakan lagi oleh mereka , karena di situlah panas menghentak , mau tidak mau mereka harus menjalaninya , sebab di situlah ladang rejeki , berpeluh keringat , matahari menyengat , tak surutkan semangat , para rakyat yang melarat.


    Sepasang suami istri bernama Arifin dan farida,adalah bagian dari mereka , para Penjemput rejeki di perempatan Lampu merah Gandulan , yang terkenal panas, karena minimnya pepohonan yang ada.


    Arifin farida sudah lama hidup di jalanan , berpuluh tahun lama nya , mereka menjalani kehidupan rumah tangga nya di jalanan, sebagai Pengamen, bahkan dulu ketiga orang anak nya di ajak serta , mereka cari nafkah, seharian mereka berpisah , mencari nafkah, di jalanan dan pasar, baru menjelang malam bertemu , berkumpul di sebuah taman , sebagai tempat tinggal mereka, selama berpuluh tahun lama nya.


    Arifin seorang warga Kecamatan Bantarbolang , tiap hari kini bersama istri nya, menjalani kehidupan nya sebagai Pengamen Boneka Badut , di perempatan Lampu merah yang ada di Kota Pemalang.


    " ngga mesti mas , kadang di Lampu merah Randudingkal , Banjardawa , kadang ya di sini di Lampu merah Gandulan " ujar Arifin, sambil mencopot tutup kepala Badut Boneka nya.


    Bersama istrinya mengenakan kostum Boneka Badut yang mereka sewa , di salah seorang Bos Boneka , yang berada di daerah Randu dongkal Pemalang, dengan harga sewa 50 ribu untuk sepasang Kostum boneka badut dan tape recorder sebagai musik Pengiring dalam menjalani Aksi mengamen nya.


    Lelaki yang asli Kabupaten Serang - Banten ini menuturkan, jika dirinya terpaksa menjalani profesi mengamen ini, " saya dulu karyawan jalan tol Bina marga, sebagai tukang sapu jalan " , Setelah kena Phk kerja, terpaksa saya mengamen.


    Siang semakin matang menghantarkan panasnya , begitu menyengat ,kucurkan deras keringat .akan tetapi Sepasang suami istri Arifin dan Farida,tak pernah patah semangat , dalam menapaki Narasi takdir hidup nya , nampak dari dekat gedung Wakil rakyat Berdiri angkuh, pamerkan pemandangan yang menyakitkan bagi Rakyat melarat , yang sekarat kepanasan , mengais rejeki, di Lampu merah dekat gedung Rakyat Gundulan Pemalang.


    ( Ragil 74 )

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini