Tribunpagi, Tanggamus - Yayasan sekolah SMP Erlangga kecamatan kota agung timur diduga kuat sengaja memanipulasi data dan mengklaim tanah warga dan tanah wakaf milik madrasah ibtidaiyah pekon tanjung Anom dengan modus menyembunyikan bukti asli surat jual beli. Kamis (3/2/2022).
Berdasarkan denah lokasi tanah dan gedung SMP Erlangga yang diterbitkan tanggal 20 April tahun 1987 yang di tanda tangani dan dicap oleh kepala sekolah Arief triwiyanto dan mengetahui kepala desa sarman luas lokasi tanah 30X50 M2 atau sama dengan 1.500 meter memiliki kejanggalan pasal nya menurut Nara sumber berinisial S selaku kuasa ahli waris luas lokasi tanah tersebut mencakup atas nama 3 orang.
Pertama milik gedung madrasah ibtidaiyah kedua milik SI dan milik bapak SO.Hasil cross cheek dilapangan sementara luas milik SMP Erlangga kisaran 814,8 m.
Inisial S selaku kuasa dari dua orang yang merasa dirugikan tersebut mengatakan kepada awak media permasalahan tersebut belum juga selesai.Pasal nya pihak dari yayasan atau selaku kepala sekolah tidak bisa memperlihat kan dan menunjukan bukti autentik jumlah luas tanah yang mereka miliki.
"Kroscek kelapangan sudah namun kenapa ibu Diah Rahayu tidak mau menunjukan dan memperlihatkan bukti yang sebenarnya yang mereka punya padahal bapak SO dan ibu SM sudah menunjukkan bukti-bukti kepemilikan tanah nya.Kita hanya ingin bukti dan mengetahui jumlah luas tanah yang sebenarnya dimiliki yayasan SMP Erlangga, Yang kami khawatir kan ada nya timpang tindih kepemilikan", jelas S kepada awak media.
S selaku penerima kuasa beserta bapak SO sudah melakukan musyawarah dibalai pekon namun belum ada titik terang dikarenakan pihak Yayasan SMP Erlangga terkesan masih menutup nutupi bukti kepemilikan tanah nya.
"Apabila yayasan SMP Erlangga masih seperti ini kami akan melaporkan kepihak yang berwajib", Ungkap S.
Ditempat terpisah Diah Rahayu selaku kepala sekolah SMP Erlangga saat di konfirmasi melalui telepon terkesan enggan memberikan keterangan yang benar dan terkesan menutupi seolah-olah ada hal yang di sembunyikan nya.
"Itu kan berdasarkan denah lokasi mas,kalo masalah denah lokasi dicap dan di tandatangani kepala sekolah dan kepala pekon jangan nanya ke sekolah.untuk luasan sekolah yang saya ajukan yang mendapatkan bantuan rehap sesuai dengan ukuran kalo masalah ukuran ukur saja sendiri, sudah ya saya lagi ngurus anak anak mau ujian. Pungkas nya sambil menutup telpon.(Mansyah/Tim)
